Pendiri Go-Jek, Nadiem Makarim sedang jadi perbincangan hangat di media sosial tanah air. Pasalnya, dalam sebuah video berdurasi 1 menit, Nadiem secara terbuka merayu para driver Grab dan UberMoto untuk pindah menjadi mitra Go-Jek.
Dalam video tersebut Nadiem mengklaim beberapa hal, pertama Go-Jek adalah aplikasi transportasi online dan logistik nomor satu. Kedua, Go-Jek adalah opsi terbaik bagi driver karena ada ribuan orderan dan tarif gross-nya Rp2.500 per kilometer serta bonus harian mencapai Rp100.000.

Berikutnya, lokasi perekrutan Go-Jek juga lebih menguntungkan ketimbang Grab dan UberMoto jika driver bersedia pindah. Yakni di Jalan Cilandak KKO Nomor 5.
Nadiem juga menekankan bahwa dengan bergabung di Go-Jek, maka driver dianggap sudah bersikap nasionalisme karena membantu dan membanggakan Indonesia.
Video ajakan tersebut dengan cepat menjadi viral di media sosial. Banyak yang memuji tindakan Nadiem, karena mengusung kecintaan terhadap tanah air. Tapi tak sedikit pula yang mengecamnya, karena dianggap tidak etis. Beberapa menilai Nadiem memandang nasionalisme dengan cara yang dangkal.
Liat video @NadiemMakarim ttg @gojekindonesia .. ga begitu cara bersaingnya? who’s idea is that?
— Reza Idris (@rezdharana) April 22, 2016
sepakat. nasionalisme dan kepahlawanan diterjemahkan dgn dangkal RT @slaksmi: Gojek dan Merah Putih. IMO, bad PR. https://t.co/IAQyv2AypK
— donnybu (@donnybu) April 22, 2016
Penasaran? Coba tonton videonya di bawah ini
via Liputan6.com
diedit oleh WN